TERMAKAN IKLAN OBAT
0Monday, February 10, 2014 by zidniezou
Cerita
masa kecil emang gak ada habisnya, apalagi kalau waktu masa kecil kita termasuk
anak yang bandel alias banyak ulah haha. Tapi jujur, kebandelan saya ketika
masih kecil ternyata berubah karena saya menjadi remaja yang lebih kalem.
Memang perlu dibenarkan juga kata orang dahulu kalau waktu kecil kita sangat
rewel/ bandel biasanya pas sudah gede kita jadi anak yang kalem, seperti saya
ini hoho.
Menjadi
anak kecil yang masih polos tentunya memberi kenangan yang lucu dan menggelikan
juga. Saking keminternya, dulu saya bisa langsung masuk Sekolah Dasar (SD)
tanpa lulus dari Taman Kanak-Kanak (TK). Awalnya saya pernah masuk TK selama
beberapa bulan, namun karena selalu bangun kesiangan jadi bosen dihukum buat
nanyi di depan kelas jadi malu terus.
Yak,
langsung ke pokok bahasan aja tentang hal yang mau saya bagikan kali ini. Jadi,
saking keminternya saya yang langsung masuk SD tanpa lulus TK, kemampuan dasar
membaca dan menulis masih belum bagus. Saya masih ingat waktu kelas 1 SD duduk
di barisan bangku “underdog” di barisan paling kiri depan meja wali kelas. Ada
4 barisan bangku, di barisan pertama termasuk anak-anak yang sangat pintar dan
ada di bagian paling jauh dari bangku wali kelas, lalu barisan kedua adalah
barisan anak yang lumayan pintar, barisan ketiga adalah anak yang cukup pintar,
hingga barisan keempat adalah barisan anak yang BELUM pintar haha (dan saya
masuk ke barisan keempat ini).
Memang
benar sekali strategi pembagian bangku ini oleh wali kelas karena sebagai anak
kecil pastinya kita termotivasi walaupun mungkin hanya untuk terlihat keren
saja. Hasil nilai raport caturwulan 1 saya pun ternyata membuktikan bahwa saya
ini siswa yang BELUM pintar dengan total nilai 49 dari 7 mata pelajaran (nilai
matematika saya waktu itu adalah 6 hihi). Setiap anak pasti pengin pintar dan mempunyai nilai yang bagus. Inilah
motivasi awal saya supaya jadi anak pintar.
Ayah
saya yang bekerja sebagai karyawan bank untungnya mendapat jatah transport dari
kantornya yaitu Motor RX King. Biasanya setiap hari Minggu semua keluarga (Ibu,
Ayah, Saya, dan Kakak) pergi ke kota yang jauhnya sekitar 40 KM dengan naik
motor . Dulu hari libur masih satu hari saja dalam seminggu. Jadi, cerita
berlanjut ketika saya termakan iklan obat yang bisa membuat anak pintar yaitu
“VIDORAN SMART KABLET.” Sebagai anak kecil yang termotivasi untuk menjadi
pintar, pastinya saya ingin sekali membeli obat ini. Dulu obat ini hanya dijual
di kota. Untungnya Ayah saya punya motor dari kantor jadi bisa pergi ke kota
buat beli obat ajaib ini.
Kalau
tidak salah VIDORAN SMART KABLET itu produk yang baru launching pada saat itu.
Kalau bisa dibilang termasuk obat yang booming karena sampai sekarang masih ada
dan bertambah banyak variannya. Nah langsung saja saya minta beli satu bungkus
kablet rasa jeruk. Ternyata, obat ini (atau lebih halusnya disebut
multivitamin) tidak bisa langsung memberikan hasil yang cepat seperti magic “BIMSALABIM
JADI PINTAR PROKPROKPROK” haha. Obat ini menjelaskan bahwa fungsi utamanya
adalah meningkatkan kemampuan otak agar bisa memberikan daya ingat yang bagus.
Jadi, obat ini mengharuskan kita supaya belajar sehingga otak akan mengingat
hasil belajar ini dan kita bisa paham pada materi dan bisa mengerjakan tugas/
ulangan dengan baik.
Yap,
ternyata obat ini memang manjur. Tujuan utama obat ini mungkin adalah memacu
anak supaya rajin belajar, sedangkan tujuan akhirnya membuat anak jadi pintar (INGAT:
Rajin Pangkal Pandai). Dulu saya sangat takjub dengan obat ini karena memang
prestasi belajar saya jadi lebih bagus. Dari tidak mendapatkan ranking di kelas
1 SD pada Caturwulan 1 hingga mendapat ranking 5 pada Caturwulan 2 dan ranking
4 pada Caturwulan 3. Untuk seterusnya, saya selalu mendapat peringkat 3 besar
(mostly adalah peringkat 1) dari kelas 2 SD sampai kelas 3 SMA. Hingga kuliah
pun saya bisa lulus dengan predikat Cumlaude.
Nah,
kesimpulan yang didapat dari cerita ini adalah bahwa obat ini menciptakan
kebiasaan bagi saya untuk rajin belajar. Sekitar setelah kelas 4 SD saya sudah
tidak lagi mengkonsumsi obat ini karena prestasi saya sudah stabil selalu
peringkat 1 hingga SMP dan peringkat 3 besar semasa SMA. Obat ini memacu saya
untuk belajar karena motivasi saya untuk menjadi pintar. Mengkonsumsi obat ini
secara rutin membuat saya juga menjadi belajar secara rutin karena obat ini
fungsi utamanya meningkatkan daya ingat otak. Buat apa kita ingin mempertajam
daya ingat tapi otak kita tidak digunakan untuk belajar. Jadi, obat ini memacu
saya belajar lebih banyak lagi hingga menjadi sebuah kebiasaan untuk selalu
belajar. Sehingga, tanpa obat pun memuat kegiatan belajar menjadi sebuah
kebutuhan.
Obat
(red: multivitamin) ini bisa menjadi strategi yang bagus untuk anak kecil yang
malas belajar tetapi ingin pintar. Anak kecil polos yang termotivasi pasti akan
melakukan hal yang sama seperti saya dulu dan semoga juga pada akhirnya
menciptakan kebiasaan belajar. Jika dianalisa secara marketing, bisa dibilang
ini merupakan PANACEA yaitu sebuah obat yang dipercaya bisa menyembuhkan
sesuatu namun sebenarnya tidak terbukti secara ilmiah. Salah satu fenomena
PANACEA yang kemarin heboh adalah batu celup dari Ponari.
Memang
ya sebenarnya segala sesuatu akan tercapai kalau kita memiliki keyakinan dan
bersedia lahir batin untuk mencapainya meski dengan jalan/ langkah apapun.
Keyakinan saya akan obat ini yang bisa membuat anak menjadi pintar pun juga
membuat saya termotivasi untuk belajar dengan giat. Jadi, obat ini sebenarnya
menciptakan kebiasaan yang bagus buat saya hahaha.
Powered by Blogger.