RSS Feed

Archive for May 2019

RAHASIA SAKARATUL MAUT

0

Friday, May 10, 2019 by

Diriwayatkan dari Tamim Ad-Dari r.a. dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Allah SWT telah berfirman kepada malaikat maut, “Pergilah kamu kepada wali-Ku dan bawalah ia datang kepada-Ku. Sesungguhnya Aku telah mengujinya pada waktu senang dan susah, kemudian Aku mendapatinya seperti yang Aku sukai. Maka bawalah ia datang kepada-Ku. Aku akan mengistirahatkannya dari kekacauan dan kesusahan dunia.”


Kemudian malaikat maut pergi kepada orang itu disertai 500 orang malaikat. Mereka membawakan kafan dan balsam dari surga. Mereka juga membawakan kayu-kayu wangi yang berasal dari satu pohon. Di ujung kayu itu terdapat 20 warna, dimana pada setiap warnanya memiliki aromanya tersendiri. Mereka juga membawa sutera putih berbau misik. Kemudian malaikat maut duduk diatas kepalanya dan dikerumuni pula oleh para malaikat lainnya. Masing-masing malaikat memegang anggota badan orang itu. Sutera wangi berbau misik itu dihamparkan di bawah janggutnya dan dibukakan baginya pintu surga.


Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya jiwa orang tersebut pada saat itu sedang dihibur seperti seorang anak kecil yang sedang dihibur ibunya ketika menangis. Dan sesungguhnya istri-istrinya sungguh menyenangkan. Sehingga ruh itu menjadi sangat senang. Dan malaikat maut berkata, “Wahai ruh yang baik, keluarlah pada pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya, dan naungannya yang terbentang luas, dan air yang tercurah.”


Saat itu, malaikat maut sangat kasih-sayang melebihi kasih saying ibu kepada anaknya. Ia mengetahui bahwa ruh itu adalah kekasih Allah SWT, sangat disukai Tuhannya. Maka ia menyentuh ruh itu dengan lembut, dan menariknya seperti menarik sehelai rambut dari dalam tepung. Kemudian ruh itu keluar dan para malaikat menyambutnya dengan berkata, “Salam sejahterah ke atasmu, masuklah kamu ke surga atas apa yang kamu perbuat. Dan itulah maksud firman Allah SWT, “Yaitu orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat.” (Q.S. An-Nahl [16]:  28)

Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan kepada Allah, maka ia memperoleh ketentraman dan rezeki serta surga kenikmatan. Ruhun artinya beristirahat dari kepayahan maut. Raihanun artinya sambutan ketika ruhnya keluar, dan surga kenikmatan telah berada di depannya. Apabila malaikat maut telah mencabut ruhnya, maka ruh akan berkata kepada jasad, “Semoga Allah membalasmu dariku dengan kebaikan, sesungguhnya denganku kamu cepat mentaati Allah dan enggan mendurhakai-Nya. Hari ini selamat bagimu. Aku selamat dan kamu diselamatkan.” Kemudian jasad juga berkata demikian kepada ruh itu.


Rasulullah SAW lalu bersabda, “Kemudian bumi yang dipakai untuk melakukan ketaatan oleh dirinya menangis, dan setiap pintu langit yang digunakan untuk lewat amalnya terbuka hingga empat puluh hari. Ketika malaikat mencabut ruhnya, maka lima ratus malaikat mengerumuninya di sekujur badannya, sehingga setiap orang saat membalikkan tubuhnya, disana terdapat malaikat. Para malaikat itu juga telah mengkafaninya sebelum orang-orang mengkafaninya, serta memberikan balsem sebelum orang-orang membalseminya. Kemudian akan berdiri pada pintu rumah sampai ke kuburnya dua shaf malaikat untuk menyambutnya dan membacakan istighfar untuknya. Dan pada saat itu iblis berteriak keras hingga membuat peningnya sebagian tulang badannya seraya berkata kepada pasukannya, “Celaka kamu, bagaimana hamba itu bisa selamat darimu?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya orang ini telah dipelihara. Apabila malaikat maut membawa naik ruh orang itu ke langit, maka Malaikat Jibril AS menjemputnya dengan rombongan sebanyak 70.000 malaikat yang semuanya memberikan kabar gembira kepada Tuhannya, lalu Allah berfirman kepada malaikat maut, “Pergilah dengan ruh hambaku ini lalu letakkan ia di pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang tersusun buahnya, dan naungan yang terbentang luas serta air yang tercurah.”

Manakala mayit itu diletakkan di kuburnya maka shalat datang di sebelah kanannya, puasa datang di sebelah kirinya, Qur’an dan dzikir di sebelah kepalanya, perjalanannya kepada shalat datang di sebelah kakinya, sedangkan sabar datang dari pojok kubur. Ketika Allah SWT mengirimkan sedikit siksa, maka shalat di sebelah kanannya berkata, “Minggirlah engkau, demi Allah sepanjang umurnya dia berbakti. Baru sekarang ia mau beristirahat yakni ketika diletakkan ke dalam kuburnya.” Lalu azab itu datang di sebelah kirinya, maka amal puasanya berkata seperti itu pula. Ketika azab hendak datang dari sebelah kepalanya, ia juga ditegur seperti itu oleh amal Qur’an dan dzikirnya sehingga azab tidak mendatanginya dari arah manapun. Dari mana saja ia datang, ketaatannya telah menjaga roh orang tersebut. Kemudian azab itu pergi meninggalkannya.


Bahkan sabar berkata pada seluruh amal, “Ingat sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku untuk membela langsung kepadanya. Tetapi aku akan melihat dahulu bagaimana pembelaan kalian. Jika kamu tidak berdaya, maka aku akan menghadapinya. Adapun selama kalian masih bisa mengatasinya, maka biarlah aku menjadi simpanannya kelak di shirat dan mizan (hari hisab/ perhitungan).”


Rasulullah SAW bersabda, “Dan Allah mengutus dua malaikat. Pandangannya seperti kilat menyambar, suaranya seperti petir, kedua taringnya seperti tanduk, dan nafasnya seperti api panas. Diantara kedua bahunya masing-masing seperti perjalanan sekian dan sekian. Sungguh, telah dicabut dari mereka kehalusan dan kasih sayang, kecuali bagi orang-orang yang beriman. Mereka disebut Mungkar dan Nakir. Tangan masing-masing malaikat ini membawa pemukul yang jika seluruh manusia dan jin dikumpulkan tidak akan sanggup membawanya. Kemudian mereka akan berkata kepada kedua mayit mukmin itu, “Duduklah!” lalu ia duduk di kuburnya dan kafannya jatuh hingga ke kedua pinggangnya. Mereka berkata kepada mayit itu, “Siapa Tuhanmu, apa agamamu, dan siapa Nabimu, maka mayit itu pun menjawab, “Tuhanku Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, Islam Agamaku, dan Muhammad adalah Nabiku, dialah Nabi yang penghabisan.” Kedua malaikat itu berkata kepadanya, “Kamu benar.” Lantas mereka menahan kubur itu dan selanjutnya kubur meluas dari depan, belakang, kanan, kiri, atas, dan bawahnya. Mereka berkata kepada mayit itu, “Lihatlah ke atas.” Ketika ia memandang ke atas, ternyata ada pintu terbuka ke surga. Mereka berkata lagi kepadanya, “Inilah tempatmu wahai hamba Allah, karena engkau telah mentaati Allah.” Kemudian mereka berkata kepadanya, “Lihatlah ke bawah!” lalu terbuka pintu neraka dan mereka berkata, “Wahai hamba Allah, kamu telah selamat dari neraka ini.”


Sungguh telah sampai di hatinya kegembiraan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kemudian dibukakan baginya sebanyak 77 pintu ke surga, ia bisa merasakan wangi dan kesejukannya hingga Allah SWT membangkitkannya dari kuburnya.


Rasulullah SAW bersabda, “Dan Allah SWT berfirman kepada malaikat maut, “Pergilah kepada musuh-Ku, bawalah ia kepada-Ku, sungguh aku telah melapangan rezekinya dan memberinya banyak kenikmatan, namun ia telah mendurhakai-Ku. Maka bawalah ia kepada-Ku, hari ini Aku akan menyiksanya.” Kemudian malaikat maut pergi kepadanya dengan rupa paling buruk yang pernah dilihat manusia. Malaikat itu memiliki dua belas mata. Ia membawa alat pemanggang yang penuh duri. Bersamanya 500 malaikat, masing-masing membawa api dan bara dari neraka dan juga membawa cambuk dari neraka yang menyala. Kemudian malaikat maut memukul orang itu dengan alat pemanggang dimana setiap duri mengenai setiap tempat tumbuhnya rambut dan keluarnya keringat.


Maka orang itu akan menggelepar kesakitan, lalu ruhnya dicabut dari kuku-kuku kedua telapak kakinya dan ditarik ke tumitnya sehingga musuh Allah itu akan merasakan sakit yang luar biasa. Kemudian malaikat maut akan memukul ke muka dan dubur orang itu dengan cambuk tersebut sehingga ia akan menggelepar kesakitan, lalu ruhnya dicabut dari kedua tumit dan dilemparkan kepada kedua lututnya, sehingga membuat musuh Allah itu sekarat. Tetapi malaikat memukul muka dan duburnya lagi dengan cambuk tersebut. Demikian keadaannyahingga ruh itu ditarik sampai ke kedua pinggangnya, kemudian sampai ke dadanya hingga sampai ke kerongkongannya. Lalu malaikat itu membuka tembaga dan bara api dari neraka di bawah janggutnya seraya berkata, “Keluarlah wahai nyawa yang terkutuk dalam siksaan angin yang panasdan air yang panas serta mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.”

Apabila malaikat maut telah mencabut ruhnya, maka ruh itu berkata kepada jasad, “Semoga Allah membalasmu dariku dengan keburukan. Kamu membawaku bermaksiat kepada Allah dan malas taat kepada-Nya. Kamu telah binasa dan membinasakan aku.” Sebaliknya, jasad juga berkata kepada ruh seperti itu. Setiap tanah yang dipakainya untuk mendurhakai Allah akan mengutuknya. Kemudian pasukan iblis akan datang kepadanya mengucapkan kegembiraan bahwa mereka berhasil menjerumuskan seorang anak Adam ke neraka. Apabila mayit orang itu telah diletakkan ke dalam kuburnya, kubur akan menghimpitnya hingga tulang-tulangnya remuk, tulang bagian kanan masuk ke bagian kiri, dan tulang bagian kiri masuk ke tulang bagian kanan. Lalu Allah akan mengutus ular untuk melilitnya dari kepala hingga kakinya, dan mematuknya di bagian tengahnya.


Rasulullah SAW bersabda, “Selanjutnya Allah SWT mengutus dua malaikat yang akan bertanya kepadanya siapa Tuhannya, apa agamanya, dan siapa nabinya. Tapi mayit akan menjawab “Aku tidak tahu.” Lalu dikatakan kepadanya “Kamu memang tidak tahu dan tidak mengikuti.” Kemudian kedua malaikat itu akan memukulnya hingga ia terbenam kedalam kuburnya, lalu ditarik kembali. Kemudian kedua malaikat itu berkata kepadanya, “Lihatlah ke atas.” Ketika ia melihat ke atas ternyata pintu ke arah surga dibukakan dan mereka berkata kepadanya, “Wahai musuh Allah, seandainya kamu taat kepada Allah maka inilah tempatmu.” Sungguh ketika itu telah masuk di hatinya kesedihan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Dan ketika dibukakan baginya pintu ke arah neraka, lalu dikatakan kepadanya, “Wahai musuh Allah, inilah tempat tinggalmu.”


Dikutip dari buku 40 Hari Menuju Kematian


HAJI YANG MABRUR

0

by


Abdullah bin Al-Mubarak adalah seorang ahli Hadis terkemuka dan seorang pertapa yang masyhur yang sangat cakap dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan termasuk gramatika dan kesustraan. Ia juga seorang saudagar hartawan yang banyak memberi derma kepada orang-orang miskin. Pada saat Abdullah bin Mubarak tinggal di kota Mekah, setelah selesai menyempurnakan ibadah haji, ia tertidur. Di dalam tidurnya itu ia bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit. “Berapa orang yang datang pada tahun ini?” Tanya satu malaikat kepada yang lain. “Enam ratus ribu orang.” Jawab yang lain. Lalu malaikat yang pertama bertanya, “Berapa banyak yang ibadah hajinya diterima?” Kemudian dijawad, “Tak satu pun.”

Setelah mendengarnya, tubuh Abdullah bin Mubarak gemetar, kemudian dia berseru, “Apa? Mereka datang dari pelosok yang jauh dan dari lembah yang dalam, dengan susah payah melintasi padang pasir nan luas, tetapi semua itu sia-sia?” Kemudian salah satu malaikat itu menjawab, “Ada seorang tukang sepatu di Damaskus yang bernama Ali bin Muwaffaq. Ia tidak datang kemari tetapi ibadah hajinya diterima dan segala dosanya diampuni Allah SWT.”

Abdullah bin Mubarak lalu terbangun dan berkata, “Aku harus pergi ke Damaskus untuk menemui orang itu.” Sesampainya disana, Abdullah bin Mubarak segera menyerukan nama Ali bin Muwaffaq dan seseorang menyahut, “Aku Ali bin Muwaffaq.” Abdullah bin Mubarak kemudian bertanya, “Apa pekerjaaanmu?” dan Ali bin Muwaffaq menjawab, “Membetulkan sepatu.” Kemudian Abdullah bin Mubarak menceritakan perihal mimpi kepadanya. “Siapa Anda?” Ali bin Muwaffaq bertanya. “Abdullah bin Mubarak” jawabnya. Ali berseru dan tiba-tiba tak sadarkan diri. Ketika ia siuman, Abdullah bin Mubarak mendesaknya menceritakan perihal dirinya.

Berikut ini kisahnya, “Tiga puluh tahun lamanya aku bercita-cita menunaikan ibadah haji. Dari pekerjaan membetulkan sepatu, aku berhasil menyisihkan sebanyak tiga ratus lima puluh dirham. Aku bertekad pergi ke Mekah tahun ini juga. Ketika itu istriku sedang mengandung dan mencium bau makanan dari rumah sebelah. ‘Mintakanlah sedikit makanan itu untukku!’ Istriku memohon. Aku pun pergi lalu mengetuk pintu rumah tetangga dan menerangkan hal yang sebenarnya. Tetapi si tetangga itu tiba-tiba menangis dan berkata, ‘Tiga hari lamanya anak-anakku tidak makan. Tadi siang aku melihat seekor keledai yang tergeletak mati, aku pun menyayat sekerat daging lalu memasaknya. Makanan ini tidak halal untukmu.’ Aku snagat sedih mendengarnya. Maka aku pun mengambil tabunganku yang berjumlah tiga ratus lima puluh dirham dan menyerahkan semuanya kepadanya. ‘Gunakanlah uang ini untuk anak-anakmu,’ Ujarku, ‘inilah ibadah hajiku.

“Malaikat-malaikat di dalam mimpiku itu telah berbicara yang sebenarnya,” kata Abdullah bin Mubarak, “Sang Penguasa Kerajaan Surga benar-benar adil di dalam penghakimannya.”

“Hal yang diberikan kepada jiwa seorang muslim lebih disukai Allah daripada seribu kali menunaikan ibadah haji.” Begitu kata Bisy bin Harits yang merupakan tokoh sufi dari Baghdad yang terkenal dengan sebutan Si Fakir Tanpa Alas Kaki yang terkenal dengan nasihat tersebut.

Kisah ini dikutip dari buku Tadzkiratul Auliya 


TREASURE RECIPE: REMPEYEK KACANG

0

by


2,5kg Tepung Kanji
2,5kg Tepung Beras
1ons Ketumbar
5 Royco Sachet
0,5kg Bawang Putih, Blender
1ons Kemiri, Blender
5 Butir Telur
2 Butir Santan Kelapa
4 – 5 Liter Air
Garam
Daun Kucai
Kacang


BROKEN FAITH

0

by

Dear God
I was born... broken

I used to get sick when I was a kid
I was very stupid when I was a kid
I was not a brave kid
I was not perfect

And now...
My health is getting better, I take care of myself very well
I'm very curious, yet make me knowledgeable
And I'm fearless
Yes, You know what best for me
Everything takes time, and effort
No pain, no gain

But now, I'm still struggling for what I'm looking for,
Over and over again
Things are not as easy as when I was praying in the old days
Everything was just on the spot at the first try, like a magic

I'm getting better, and I'm getting stronger, yet I'm still not perfect
I'm always weak in front of You
I'm nothing without You
I always wanted Your help
I always want Your magic: Be and so it is
Amien


Powered by Blogger.