RSS Feed

Archive for January 2012

KRL Jakarta Modeling Project 2012

0

Tuesday, January 31, 2012 by

This year, as part of the modeling project major assignment of system modeling class, the class decided to raise the topic that are close to their daily activities, the Greater Jakarta Commuter Line. Universitas Indonesia has a dedicated intercity rail station of a train line that spans from Central Jakarta to the Bogor City in the south area, nickname “KRL Jabodetabek.” It is targeted that in 2014, there will be 1.2 million passengers carried by this line.



The models are complex and challenging with so many obstacles since they started building the model 2 months ago. However, We have successfully completed our model, and in January 10th, 2012 have presented our models in the SEMS Lab’s Simulation Gaming Area. Each group will be presenting a specific problems by ProModel Software that they want to solve based on the generic model they build, from maintenance scheduling, passenger queue, resource scheduling, train schedule, electrical supply and many other.

My team got a topic about the additional number of trains planned by PT KCJ in 2012 because there will be the addition of KRL passengers about 6% per year. The solution approach selected of the problem is to optimize the number of cars with passenger capacity to model the rail system by adding 100 unit train in 2012 (source: Press Release PT. Rail Commuter Jakarta on November 22th, 2011).



The System Modeling tasks were really exhausting. This was more hectic than the PPIC Game. We should be in SEMS Lab during a all the day from 8:00 AM until 8:00 PM. That's all due to limited operating of laboratory. I collapse at the end of the presentation until the end of this class. Hahaha I got the tonsilitis being too tired, lack of sleep, and irregular eating. Luckily, it happened after the final exam is over. So I can got a power rest in my hometown.

Well, congratulations to Class of 2009 on they achievement on developing a very complex discrete event model.


PPIC Games 2011

0

by

Ya, seperti yang saya sebut pada posting awal di blog ini bahwa mata kuliah yang “ditunggu-tunggu” dari angkatan Teknik Industri 2009 adalah PPIC GAME (Production Planning and Inventory Control). Mata kuliah ini memang banyak sekali tugas besar maupun semacam proyek (Ekskursi). PPIC Game ini merupakan kegiatan yang digunakan untuk mensimulasikan atau secara sederhana mempraktekkan alur proses produksi sebuah perusahaan dari pembelian bahan material hingga dijual ke konsumen.


PPIC Game ini diikuti oleh semua Tigers 2009 kecuali Igoy yang sedang Exchange di Jepang. Ada 7 kelompok @ 10-11 anggota yaitu Magnum Rangers (My Team), Cumilaude, Ban10, Eleven Icons, Gem80s, The A Team, dan Apel Racun. Posisi dari anggota di PPIC Game ini ada PPIC Manager, Purchasing, GBB (Gudang Bahan Baku), GBJ (Gudang Bahan Jadi), Workstation 1-3, Sales, dan Supplier. Adapun produk yang digunakan dalam PPIC Game adalah Tamiya dengan 3 warna berbeda untuk diversifikasi produk. Memang ini bukan sembarang bermain Tamiya karena ada ilmu dan aturan yang menurut saya sangat ribet sekali dalam aplikasinya.




Sebelum melakukan PPIC Game tentunya setiap team harus berlatih untuk mencapai performa yang bagus dalam Game. Manajemen waktu yang baik, manajemen strategi, maupun kerjasama yang apik dalam setiap kelompok sangat diperlukan. Dari breakdown Tmiya, membuat konte, latihan yelyel, simulasi, coaching, membuat kostum, dll merupakan hal wajib yang mesti dilakukan kelompok tiap minggunya. Bayangkan saja dalam waktu 1,5 bulan!!! Apalagi terkadang ada saja anggota kelompok yang sulit diatur.




Ini adalah salah satu yelyel Magnum Rangers: *Price Tag Rhythm


TB PPICnya
Dinda Icha di GBB
Dina purchasing, Zidni GBJ
Ada Athur di bagian salesnya
Kartika Cuy supplier
Mike jadi WS 1
Rian WS 2
Mesa WS 3
Ada Aisyah jadi coachnya
Everybody look to the left
Everybody look to the right
Can you feel that yeah!
We’re playing for PPIC!


Volunteer Banjir Pondok Labu

0

Sunday, January 29, 2012 by

Weekend waktu itu bertepatan pada tanggal 20 November 2011 tepatnya 20-11-2011. Ya, ini merupakan daftar tanggal cantik di tahun 2011. Weekend kali ini juga terasa special karena bebas dari tugas setelah PPIC Game pada hari Rabu sebelumnya. Jadi ini benar weekend dengan power rest! Gak ada kumpul kelompok, gak ada tugas (momen habis UTS), dan gak ada rencana buat ke rumah Bulik di Cakung. Wah, justru ini yang bikin saya bingung!!! Terasa aneh kalo weekend kali ini hanya tidur di kosan saja padahal tanggal cantik. Mau nembak cewek buat jadian pas tanggal ini tapi gak ada target haha.

Lagi bingung mikirin hal ini pas Jumat malem, Ketua Teknika alias atasan saya kirim SMS: “Jarkom Teknik: Besok tanggal 20-11-2011 akan diadakan Bhakti Sosial bersama Pengmas BEM FTUI di lokasi Banjir Pondok Labu, Jakarta Selatan. Kumpul di FT jam 6.00. Bagi yang ingin ikut serta dalam kegiatan ini segera hubungi Kabid Pengmas Zahra Lingk’08.”

Setelah dapet SMS ini, tanpa pikir langsung saya langsung menghubungi Kabid Pengmas. Selain mengisi liburan di tanggal cantik ini, juga akan menambah pengalaman bagi saya buat jadi Volunteer setelah dulu cukup berkesan menjadi Volunteer ketika ikut KERSOS 2010. Jabatan saya sebagai Wakabid Media Teknika (Lembaga Jurnalistik di FTUI) juga menjadi alasan lain untuk meliput bencana Banjir di Pondok Labu ini tepatnya di Kali Krukut karena saya adalah BPH Teknika yang selalu ready membawa SLR. Namun nyatanya saya gak membawa SLR dengan alasan sopan santun karena niat saya utama adalah membantu Pengmas menjadi relawan Banjir Pndok Labu. Agak janggal di mata saya jika kesana sambil motret warga yang sedang membersihkan lingkungan. Walaupun kenyataan disana banyak momen yang indah untuk dipotret tapi yasudahlah.

Oke, paginya setelah bersiap-siap saya langsung menuju Halte FTUI, bertemu dengan Zahra sang Kabid Pengmas BEM FTUI. Namun saya terkejut ternyata hanya saya yang bisa ikut dalam kegiatan ini. Saya kira kegiatan ini akan diikuti oleh puluhan warga Teknik UI, bisa dilihat dari Jarkom yang diberikan: “Jarkom Teknik bla bla bla bla.” Kyaaaaaaa….. yang lebih mengejutkan lagi ternyata kegiatan ini hanya diikuti oleh 5 orang saja yaitu Saya dan 4 Srikandi Teknik UI. Ya, saya sebut Srikandi karena semuanya adalah perempuan haha I’M THE MOST HANDSOME GUY!!! Keempat Srikandi itu adalah Zahra (Kabid Pengmas) dan ketiga Staffnya yaitu Aya, Gina, dan (Saya lupa namanya). Saya pikir ada belasan Staff yang ikut. Yak, mungkin ini salah satu bukti bahwa anak Teknik menghabiskan liburan weekendnya untuk istirahat, refreshing, atau bisa jadi mengerjakan tugas kampus yang Naudzubillah @DeritaTeknik hoho


Kami berangkat lewat Kutek belakang dengan menyewa angkot. Barang yang dibawa cukup banyak dari alat kebersihan, masker, buah-buahan, susu, makanan, dll.

Banjir memang merupakan salah satu attribute bagi Kota Jakarta karena kotanya yang padat, disertai dengan manajemen sampah yang kurang bagus serta penduduknya yang kurang disiplin. Namun, banjir kali ini beda. Saya menyebutnya dengan “BANJIR POLITIK” karena ada unsur politik di balik penyebab banjir di Kali Krukut, Pondok Labu ini tepatnya di Jalan Damai Musyawarah RT 011 RW 003.



Memang sangat berbeda sekali banjir yang terjadi disini karena sudah hampir 270 hari x 24 jam. Normalnya, banjir di Jakarta berlangsung sekitar 30 hari dan pada musim hujan. Banjir disini mulai terjadi sekitar pada Maret hingga November. Namun sejak 3 bulan lalu banjir tidak kunjung surut. Sejak bulan Maret, banjir terjadi tidak setiap hari walaupun itu belum masuk musim hujan. Banjir ini disebabkan karena penyempitan Kali Krukut karena pembangunan sarana lapangan tembak yang tidak memiliki AMDAL oleh phak Marinir. Banjir ini benar-benar menimbulkan kerugian material, ekonomi, maupun social bagi warga disekitarnya.

Menjadi sangat ironis ketika permasalahan yang dihadapi oleh korban banjir sudah diketahui oleh instansi pemerintah namun tidak juga diselesaikan. Ada kabar dari warga bahwa banjirkali ini tertutup dari hal Jurnalistik, wartawan yang akan meliput dihalau oleh Marinir (tuturan seorang warga). Pihak Marinir memang sudah membongkar tutup gorong-gorong yag dipasang sebelumnya namun tidak dibarengi dengan pembongkaran dan pengerukan bahan material didasarnya. Coba saja bayangkan air sungai mengalir di aliran seperti tanjakan! Air tak akan pernah mengalir, jadi inilah yang menyebabkan banjir tak kunjung surut.


Well, itu merupakan cerita pengalaman saya di tanggal cantik 20-11-2011 menjadi Relawan Banjir di Pondok Labu. Banyak pembelajaran yang saya peroleh terutama dari sisi koordinasi warga yang bagus, gotong royong, AMDAL, dan satu pengalaman menarik adalah saya memotong kuku tangan anak-anak kecil disana. Bedanya adalah mereka memiiki kuku dengan rasa “Coklat” bisa kalian bayangkan sendiri.


Ekskursi TIUI 2009: PT Yakult Indonesia

0

by

Setelah sebelumnya telah melaksanakan ekskursi ke PT Sinar Sosro, pada hari berikutnya secara marathon Teknik Indusri UI 2009 melakanakan ekskuri lagi ke PT Yakult Persada Indonesia pada Tanggal 2 Desember 2011. Hal ini dimaksudkan supaya Kami bisa membedakan sistem PPIC di kedua perusahaan tersebut. PT Yakult Persada Indonesia berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat setelah sebelumnya berlokasi di Pasar Rebo, Jakarta namun pindah karena alasan sumber bahan baku. Ini adalah penjelasan sekilas mengenai sistem produksi Yakult.


 Produksi Yakult di Indonesia dilakukan oleh PT Yakult Indonesia Persada dengan tahapan produksi yang ketat dan higienis. Ini untuk menciptakan produk yang benar-benar aman dikonsumsi oleh masyarakat. Pabrik Yakult di Indonesia terletak di Desa Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Di pabrik seluas lima hektar ini, proses produksi Yakult dilakukan dengan sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP). Seluruh mesin yang digunakan adalah mesin otomatis dan sistem tertutup. Ini merupakan standar bagi seluruh pabrik Yakult di seluruh dunia. Karena itu, semua perlengkapan produksi menggunakan bahan stainless steel berkualitas baik. Proses produksi yang dilakukan berupa proses produksi kontinyu (Continuous Process). Proses ini tidak memerlukan waktu set up yang lama karena proses ini memproduksi secara terus menerus untuk jenis produk yang sama.


Untuk menjamin proses produksi dan penanganan produk Yakult yang benar-benar higienis, PT Yakult menerapkan suatu standar prosedur operasi yang dibakukan. Sebagai contoh, pintu masuk karyawan dilengkapi dengan pembersih sepatu otomatis. Selain itu, pintu-pintu menuju ruang produksi hanya dapat dibuka oleh karyawan setelah menyucihamakan kedua tangannya. Dalam setiap proses pembuatan, Yakult menggunakan bahan baku terbaik yang lolos uji laboratorium quality control (kontrol kualitas). Hingga saat ini, bahan baku berupa bakteri Lactobacillus casei Shirota strain diimpor dari Jepang sebanyak 100 cc (100 mililiter). Sedangkan susu diimpor dari Australia, New Zealand, dan Eropa.

Pembuatan botol dilakukan di ruang tersendiri. Biji plastik dari Jepang dimasukkan ke mesin pencetak khusus. Dalam satu jam, bisa diproduksi sekitar 11 ribu botol. Dalam proses pembuatannya, dilakukan melalui proses blow- molding. Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produk-produk berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas. Pada dasarnya blow molding adalah pengembangan dari proses ekstrusi pipa dengan penambahan mekanisme cetakan dan peniupan.

Botol plastik yang dikemas dalam lima kelompok polietilen membungkus dan kemudian dikemas ke dalam sebuah lempengan untuk distribusi (sebuah lempengan terdiri dari sepuluh lima paket, itu adalah 50 botol). Plastik botol yang terbuat dari plastik yang food grade dan nomor enam pada kode identifikasi plastik. Botol ditutup menggunakan tutup aluminium foil, yang tidak resealable untuk memastikan bahwa produk tersebut dikonsumsi saat membuka. Adapun proses produksi minuman Yakult secara ringkas dijelaskan sebagai berikut:

1.  Tangki pelarutan, yaitu bahan-bahan utama yaitu susu bubuk skim dan glukosa dicampur dengan air dan ditampung dalam tangki pelarutan.
2.  Tangki pembibitan. Dalam tangki ini bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain disiapkan dan dikembangbiakkan.
3. Tangki fermentasi, dimana bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain dicampur dengan campuran bahan-bahan di no. 1 diatas dan dimasukkan kedalam tangki fermentasi.
4.   Proses homogenizer, meliputi proses quality control yang diawasi secara ketat.
5.  Tangki pencampur, yaitu hasil proses homogenizer tersebut dicampur dengan sirup dari tangki sirup dan disimpan dalam tangki pencampur.
6.  Tangki penampung, dimana hasil dari proses no. 4 tersebut dicampur dengan air yang sudah di sterilisasi dan ditampung didalam tangki penampung.
7.   Mesin pengisian, dimana minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga dicetak semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll.
8.   Mesin pengepakan, yaitu botol-botol yang sudah terisi untuk selanjutnya dikemas dalam kemasan dimana 1 kemasan ( packing ) terdiri dari 5 botol Yakult.
9.   Ruang pendingin, yaitu kemasan yang berisi botol Yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin kualitas dari minuman kesehatan Yakult.

Dari ruang pendingin tersebut selanjutnya Yakult siap didistribusikan ke pelanggan melalui sistem penjualan langsung ( Direct Sales ) untuk dikirim ke toko-toko dan supermarket maupun melalui sistem penjualan oleh Ibu-ibu Yakult Lady untuk dikirim ke rumah-rumah setiap hari. Sistem distribusi Yakult menggunakan prinsip Cold Chain, artinya penyaluran minuman Yakult dilakukan dengan menggunakan mobil pendingin dengan ice box supaya bakteri di dalamnya tidak rusak.

PT. Yakult Indonesia merupakan perusahaan yang bersifat  make to order (MTO) dimana perusahaan memproduksi (membuat) dengan fasilitas produksi yang dimiliki untuk memenuhi sesuai pesanan atau order (forecast). Berbeda dengan PT. Sinar Sosro yang bersifat make to stock karena minuman Yakult sendiri hanya bertahan beberapa minggu saja sehingga harus diusahakan supaya dikonsumsi secepatnya. Apalagi, kapasitas produksi minuman Yakult mencapai 1,8 juta botol/ hari yang memungkinkan terpenuhinya permintaan sehingga termasuk dalam produksi masal.

So, PT Yakult ini bisa disebut juga sebagai socio-company Karena menciptakan produk dengan tujuan menjaga kesehatan masyarakat. Sebagai minuman kesehatan, proses produksi Yakult sangat memegang prinsip kualitasnya dari produk, bahan, maupun prosesnya. Jangan lupa minum Yakult setiap hari ya. “Saya Minum Dua!”


Ekskursi TIUI 2009: PT Sinar Sosro

0

by

Pada hari Kamis tanggal 1 Desember 2011, mahasiswa Teknik Industri UI 2009 mengadakan ekskursi atau kunjungan pabrik ke PT Sinar Sosro di Cakung – Jakarta Timur. Ekskursi ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah PPIC (Production Planning and Inventory Control) selain itu juga untuk melihat realita berjalannya proses produksi suatu pabrik. Namun yang paling penting lagi adalah ekskursi ini merupakan moment jalan-jalan satu angkatan Teknik Industri 2009 karena moment langka ini jarang sekali terjadi. Berikut ini adalah beberapa penjelasan yang saya rangkum selama ekskursi kali ini.


PT. Sinar Sosro adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi minuman dengan skala besar (mass production). Produk utama PT. Sinar Sosro adalah Teh Botol Sosro. Dalam proses produksi, PT. Sinar Sosro menggunakan sistem produksi yang bersifat repetitive. PT. Sinar Sosro merupakan perusahaan yang bersifat  make to stock (MTS) dimana produksi dilakukan untuk menjaga tingkat persediaan barang jadi di gudang mencukupi permintaan untuk beberapa hari ke depan. Hal tersebut menyebabkan ketersediaan dan kehandalan mesin merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

PT. Sinar Sosro di Cakung memproduksi Teh Botol Sosro, Es Tee, Joy Tea, dan Tebs. Proses produksi yang dilakukan berupa proses produksi kontinyu (Continuous Process). Proses ini tidak memerlukan waktu set up yang lama karena proses ini memproduksi secara terus menerus untuk jenis produk yang sama. Penjadwalan produksi dilakukan per shift, artinya tidak semua produk diproduksi dalam waktu 7 x 24 jam dalam seminggu. Akan ada penjadwalan produksi bagi masing-masing produk tiap harinya. Namun, waktu operasional perusahaan dalam proses produksi adalah 24 jam sehari dengan waktu operasional 08.00 – 16.00, 16.00 – 00.00, dan 00.00 – 08.00 dimana akan ada pergantian pekerja di setiap shift hari.

Proses produksi teh sosro secara umum terdiri dari proses pengangkatan botol, pencucian botol, inspeksi botol yang cacat dan kusam, pengisian teh, scanning barcode, inspeksi dan pengangkatan ke wadah krat. Teh yang diisikan ke botol pada proses  filling  telah dibuat terlebih dahulu melalui proses penyeduhan dan penyaringan pada bagian  kitchen. Dengan demikian, susunan plant system  dari mesin produksi PT. Sosro bersifat serial (berderet). Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin saja, maka secara keseluruhan proses produksi akan berhenti (breakdown).

Bahan baku yang digunakan dalam produksi adalah:
· Air murni
· Teh wangi
· Gula pasir
Tahapan produksi teh botol:
1. Perebusan Air
2. Penyeduhan Teh, Penyaringan dan Penampungan
3. Pelarutan Gula, Pompa dan Penampungan
4. Pencampuran
5. Pemanasan kembali (Sterilisasi Suhu Tinggi)
6. Pengemasan

Secara rinci, mesin untuk proses produksi Teh Botol Sosro mempunyai 9 bagian:
Depalletizer
Pada mesin ini, crat-crat dipisahkan dari tumpukan pallet yang kemudian diletakkan di conveyor. 
Decrater
Yaitu alat yag digunakan untuk memisahkan/ mengangkat botol kosong yang berada di crat untuk kemudian dicuci. 
Crate Washer
Untuk mencuci crat hingga bersih dengan menggunakan air panas. 
Bottle Washer
Pada tahap ini botol-botol kosong dibersihkan melalui beberapa tahap. Pada tahap pertama botol direndam dengan air panas50oC di bak Presoaking kemudian tahap kedua di larutan caustic (NaOH) untuk mencuci botol di bak Lye 1, kemudian ke bak Lye 2, dan bak Lye 3. Setelah itu botol melalui tahap 3 yaitu pembersihan bagian dalam dengan air pans bersuhu 80oC hingga 95oC. 
Empty Bottle Inspection (EBI)
Mesin ini digunakan untuk mendeteksi kotoran yang mungkin masih ada setelah proses pencucian botol. Jika ada bagian botol yang masih kotor maka akan disingkirkan secara otomatis pada alat ini. 
Filler and Crowner Machine
Pada mesin ini, botol kosong yang sudah bersih akan diisi dengan teh yang sudah diracik, kemudian ditutup dengan menggunakan crowner atau tutup botol. Botol diisi dengan teh panas supaya tidak ada udara yang masuk ke dalam botol setelah proses filling. 
Printer Video Jet
Yaitu untuk memberikan kode produksi yang tertera pada leher botol. 
Cratter
Yaitu mesin yang digunakan untuk memasukkan botol ke dalam crater.
Palletizer
Untuk menyusun crat yag sudah berisi teh botol ke dalam palet.
Setelah teh botol diletakkan ke pallet, maka teh botol akan disimpan selama 3 hari yang dinamakan dengan proses inkubasi. Selama proses ini, teh botol akan diuji dalam laboratorium.

Ya, produk The Botol Sosro asli dari Indonesia ini sudah mendunia juga loh, diekspor ke beberapa Negara seperti Kanada, Negara Amerika Latin, Asia, Afrika, bahkan Eropa. So, jangan segan-segan untuk mengkonsumsi minuman khas Negara kita ini ya supaya bisa menjadi tuan rumah industry minuman di Negara Indonesia tercinta. Btw, perusahaan ini pertama kali lahir di Slawi loh tempat asal saya hehehe


Powered by Blogger.