SINTESA MANGROVE DAYS
0Monday, July 2, 2012 by zidniezou
Ini merupakan salah satu pengalaman saya beberapa tahun lalu dalam kegiatan sosial dan lingkungan berupa bentuk "Kontribusi Lingkungan Pemuda Pemudi Bahari."
***
SINTESA atau Satu Ikatan Mahasiswa Tegal Bersaudara merupakan
organisasi mahasiswa Universitas Indonesia dan sekitarnya yang berasal
dari daerah Tegal, Slawi, dan sekitarnya. SINTESA bertujuan untuk
mengoptimalisasikan dan memberdayakan anggotanya melalui
kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan manfaat bagi kemajuan daerah dan
juga sebagai ajang silaturahmi/ kekerabatan antara mahasiswa yang
berasal dari satu daerah yang sama. Pada hari Minggu tanggal 17 Januari
2010 di Pantai Muarareja Kota Tegal, SINTESA mengadakan kegiatan SINTESA
MANGROVE DAYS. Tujuan dari kegiatan SINTESA MANGROVE DAYS ini adalah
sebagai wujud kontribusi aktif SINTESA dalam penyelamatan lingkungan
kota Tegal sebagai Kota Bahari, terutama di wilayah pantai yang terkena
abrasi.
Masalah lingkungan merupakan masalah yang hampir
terjadi di seluruh pelosok tanah air. Salah satu bentuk pengabdian
SINTESA terhadap daerah Tegal dan sekitarnya, SINTESA mengadakan acara
peduli lingkungan yang pada agenda kali ini diwujudkan dalam acara
SINTESA MANGROVE DAYS. Acara ini berupa penanaman 12.000 tanaman bakau
di Pantai Muarareja Kota Tegal. Lokasi ini dipilih karena kondisinya
yang sudah memprihatinkan akibat abrasi pantai. Acara ini termasuk dalam
salah satu agenda SINTESA, yaitu SINTESA CHARITY FOR TEGAL (SCFT).
Kegiatan SINTESA MANGROVE DAYS ini mengusung tema: “Rehabilitasi
Mangrove sebagai partisipasi dalam membangun Tegal sebagai Kota Bahari”
dengan target 500 peserta dari eksternal anggota SINTESA meliputi
pemerintah daerah, LSM, masyarakat, dan pelajar SMA. Sedangkan peserta
internal sendiri merupakan panitia dan anggota SINTESA.
Kota
Tegal dikenal sebagai Kota Bahari karena selain secara geografi
terletak di pesisir Pantura Jawa Tengah, kota ini juga menjadi tempat
didirikannya Badan Keamanan Rakyat – Laut (BKR Laut) pada awal
kemerdekaan Republik Indonesia, sebagai cikal bakal dari pembentukan TNI
Angkatan Laut saat ini. Untuk mencitrakan Kota Tegal sebagai Kota
Bahari maka pembangunan kelautan di kota tegal sangat penting terutama
dalam pembangunan lingkungan laut yang baik. Selain itu juga acara ini
diharapkan bisa menanamkan kesadaran kepada elemen masyarakat Tegal baik
pemerintah, masyarakat, maupun para pelajar untuk lebih peduli terhadap
lingkungan. Acara SINTESA MANGROVE DAYS juga merupakan bentuk interaksi
langsung antara SINTESA dengan masyarakat Tegal dalam rangka menjalin
silaturahmi yang lebih erat.
***
Acara SINTESA
MANGROVE DAYS yang dilaksanakan pada pagi hari jam 7 hingga jam 11 siang
di Kelurahan Muarareja Kota Tegal ini diikuti oleh ratusan peserta
antara lain dari pelajar di sekitar Kabupaten dan Kota Tegal meliputi
SMA 1 Tegal, SMA Al-Irsyad Tegal, SMA Ihsaniyah Tegal, SMA 1 Slawi, SMA 3
Slawi, mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal, dan masih banyak
lainnya. Ada juga peserta dari penduduk sekitar dan beberapa komunitas
di Kota Tegal seperti Kaskuser regional Tegal. Sebelum acara penanaman
bakau dimulai, peserta berkumpul di Kantor Kelurahan Muarareja, Kota
Tegal untuk mengikuti acara pembukaan terlebih dahulu. Pembukaan diisi
dengan sambutan perwakilan Pemerintah Daerah Kota Tegal, Kepala
Kelurahan Muarareja, Project Officer acara SINTESA MANGROVE DAYS ,Ketua
Umum SINTESA 2010, dan perwakilan pelajar yang hadir. Setelah acara
pembukaan selesai, peserta pun menuju ke pantai Muarareja untuk
melakukan penanaman bakau. Namun, sebelum acara penanaman bakau dimulai
peserta membersihkan area pantai di sekitarnya karena kotor oleh
sampah. Setelah area pantai dibersihkan, peserta mulai menanam sekitar
12.000 bakau di sekitar kawasan pantai tersebut. Penanaman bakau yang
dilakukan dalam acara SINTESA MANGROVE DAYS ini memang berbeda dari
acara penghijauan yang biasa dilakukan pada umumnya seperti penanaman
pohon ataupun penghematan energi.
***
Hutan Mangrove
adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah yang mengalami pasang
surut, atau tepi laut. Tempat yang sering mengalami pelumpuran dan
akumulasi bahan organik adalah tempat yang tepat untuk berkembangnya
hutan mangrove ini. Indonesia adalah negara yang memiliki hutan mangrove
terluas di dunia. Luasnya antara 2,5 sampai 4,5 juta hektar. Apalagi
Indonesia merupakan negara yang hampir 70% wilayahnya berupa laut
sehingga keberadaan hutan Mangrove sangatlah penting. Hal Ini
menguntungkan Indonesia, karena hutan Mangrove ini memiliki banyak
fungsi dan manfaat. Baik untuk kehidupan manusia, maupun untuk
kestabilan lingkungan. Jangan sampai hutan mangrove menyempit.
Kelestarian hutan bakau bagi kelangsungan hidup ekosistem kelautan
sangatlah penting. Tak terbayangkan apa yang akan dirasakan oleh
masyarakat pesisir khususnya bila suatu saat kelak ekosistem Hutan
Mangrove (hutan Bakau) yang ada di wilayah pesisir hancur.
Fungsi
hutan mangrove banyak sekali mulai dari fungsi fisik, fungsi kimia,
fungsi biologis, maupun fungsi ekonomis. Fungsi fisiknya antara lain
menjaga kestabilan garis pantai, melindungi pantai dan tebing sungai
dari erosi atau abrasi, ataupun sebagai filter air asin untuk
menjadi air tawar. Fungsi kimia hutan mangrove yaitu sebagai tempat
terjadinya proses daur ulang yang mampu menghasilkan oksigen yang
bermanfaat baik bagi makhluk hidup, menyerap karbondioksida yang
merugikan, serta pengolah bahan-bahan limbah akibat pencemaran industri
atau kapal-kapal yang beraktivitas di lautan. Fungsi biologis hutan
mangove adalah sebagai kawasan untuk berlindung, bersarang, juga untuk
berkembang biak bagi burung atau hewan lainnya serta sebagai plasma
nutfah dan sumber genetika bagi sebagian jenis hewan. Dan yang terakhir
yaitu Fungsi Ekonomi Hutan Mangrove meliputi membuka lahan pekerjaan
untuk masyarakat karena dapat menghasilkan bahan bakar, bahan pembuat
kertas, maupun bahan bangunan. Mengingat betapa pentingnya arti
kelestarian hutan bakau ini bagi kelangsungan hidup ekosistem kelautan
maka sudah selayaknya dan sewajarnya lah apabila seluruh masyarakat
mulai dari pemerintah daerah hingga pelajar maupun dari anak muda sampai
orang tua ikut serta dalam melestarikannya.
Sebagai
pemuda apalagi mahasiswa yang merupakan agent of change salah satunya
dalam perubahan lingkungan sudah sepantasnya kita mulai menghijaukan
kehidupan yang dibentuk dalam sebuah usaha nyata. Misalnya saja kegiatan
yang diadakan SINTESA dalam melestarikan lingkungan dengan menanam
bakau di pantai. Maka dari itu, keberadaan lingkungan yang
semakin rusak menimbulkan pertanyaan bagaimana nanti kita
mempertanggungjawabkanya terhadap anak cucu, merawat dan menjaganya
adalah tugas kita bersama, hutan bukanlah warisan namun titipan dari
anak cucu kita.
Category Campus Life
Powered by Blogger.