RSS Feed

Nenek Penjual Teh

0

Tuesday, February 26, 2013 by

Kudengar adzan subuh mulai berkumandang, Alhamdulillah sekali aku masih punya alarm otomatis yang selalu membangunkan tidurku di pagi hari, ya itulah telingaku. Aku memang sudah lanjut usia namun semua organku masih berfungsi dengan baik. Aku harus cepat bersiap-siap untuk menjual minuman di depan gerbang Kukusan. Ya, itung-itung menikmati hari tua, aku gak mau berdiam diri saja di rumah selagi aku bisa melakukan sesuatu hal yang produktif walaupun aku hanya menjual minuman dari jam 6 pagi hingga jam 10 pagi saat orang-orang pergi makan pagi.

Tenda biru, itulah nama tempat aku menjual minuman yang cukup familiar di daerah ini, seperti judul lagu dari Desi Ratnasari. Tak salah jika di belakang tempat ini ada foto artis cantik ini sambil berpose menggunakan mic. Daerah Kukusan ini biasa disebut Kutek, memang terdengar lucu seperti nama perlengkapan dandan wanita untuk menghiasi kuku, namun Kutek disini sebenarnya adalah singkatan dari Kukusan Teknik karena letaknya tepat berhadapan dengan Fakultas Teknik. Setiap hari aku selalu meluangkan waktu dari jam 6 sampai jam 10 pagi, kecuali pada tanggal merah dan bulan puasa tentunya aku tidak bisa menjalani aktivitas ini.

Aku hanya menjual dua macam minuman: air putih dan air teh. Namun, dari jualan ini aku mempelajari bisnis yaitu tentang kebutuhan konsumen. Dari dua macam minuman itu saja, aku selalu membuat jenis minuman yang berbeda untuk pemesan. Ada yang suka air putih adem, air putih ditambah es batu, air putih anget-anget kuku, air putih panas, teh manis adem, teh manis dingin, teh manis anget, teh manis panas, teh tawar anget, panas, dingin, adem, dsb. Ada juga pelanggan yang suka membawa gula sendiri yang katanya lebih rendah kalori. Tapi aku gak terlalu memikirkan itu, selagi pola hidupku sewaktu muda yang tidak terlalu rumit dengan diet ini itu, aku masih bersyukur sampai saat ini masih bisa bernapas dan menikmati hidup untuk melihat keturunanku tumbuh dan berkembang.

Pelangganku memang kebanyakan adalah mahasiswa Teknik. Daerah kontrakan dan kos-kosan di Kutek ini memang mayoritas ditempati oleh mahasiswa Teknik karena letaknya yang cukup dekat dari Fakultas Teknik. Walaupun usiaku yang sudah cukup tua, kemampuanku berinteraksi dengan anak muda masih bisa diandalkan. Aku sering bergurau dengan mereka tentang sesuatu yang sedang “HOT” bagi anak seumuran mereka seperti Kamseupay, Fesbuk, bahkan twitter. Ada beberapa pelanggan mahasiswa yang aku anggap sebagai anakku sendiri. Dia selalu makan pagi disini dengan memesan teh tawar anget padaku. Aku selalu otomatis memberinya teh tawar anget ini. Beberapa pelanggan yang dekat denganku sering aku ajak main ke rumah. Aku mempunyai banyak makanan di rumah terutama makanan tradisional seperti keripik karena aku senang membuat jajanan ini.

Berbeda dengan tiap weekend, mayoritas pelanggan adalah orang yang sering jalan-jalan ke kampus, sekedar melepas rasa kangen mereka sebagai alumni atau ingin berolahraga menikmati segarnya udara di dekat kota Jakarta yang terkenal dengan polusi. Walau bagaimana pun aku kesepian di kala siang hingga sore karena anakku yang paling kecil dan belum menikah harus pergi bekerja sebagai kurir. Namun menjadi seorang Nenek Penjual Teh membuat pagiku seperti berguna bagi orang lain.


Leave a Reply

Powered by Blogger.