PESANTREN KILAT RAMADHAN 1435 H
0Wednesday, August 27, 2014 by zidniezou
Alhamdulillah, walaupun
gak jadi masuk ke pondok pesantren resmi buat belajar agama, saya masih dikasih
umur buat ikut pesantren kilat ramadhan di kampung. Awalnya saya ingin
merasakan jadi santri pondok peantren secara real dengan mondok di salah satu pesantren
ato istilah kerennya "boarding school" ala santri. Setelah lulus
kuliah 4 tahun ini, gak tahu kenapa saya ingin belajar agama lebih banyak lagi
walau cuma 6 bulan. Istilahnya setelah belajar ilmu pengetahuan bekal untuk di
dunia selesai, saya pengin belajar ilmu untuk bekal di akhirat. Selain itu juga
lebih kepada ingin membentengi diri dengan ilmu agama kalau seandainya saya
berkarir. Dari yang saya lihat, seseorang berkarir lebih kepada karena uang dan
jabatan, karena ingin kaya raya. Mereka jadi seakan menyembah uang, uang adalah
Tuhannya. Karena tak ada restu orangtua karena berbeda pandangan, saya pun
tidak secara resmi masuk pondok pesantren namun sebagai alternatif saya
mengikuti Pondok Pesantren Kilat Ramadhan selama 1 bulan di kampung.
Kitab kuning secara visual
memang berwarna kuning karena dibuat dari lembaran kertas papyrus berwarna
kuning yang berkualitas tinggi yang anti rayap dan kecoak sehingga tahan lama. Kitab
kuning sebenarnya adalah kitab literatur klasik yang berasal dari pemikiran
para ulama kitab kuning berisi tulisan arab gundul tanpa kharakat sehingga bagi
orang awam akan sulit membacanya. Cara enerjemahkannya juga unik. Untuk santri
pesantren salaf, biasanya diterjemahkan seperti pada gambar.
Sebenarnya saya sudah
belajar ilmu agama sejak kecil. Sayangnya saya tidak memulainya dengan masuk
TPA (Taman Pendidikan Alquran) sampai lulus karena waktu kecil saya cukup rewel
jadi putus sekolah TPA bahkan saya juga gak lulus TK (Taman Kanak-Kanak).
Karena saya tidak lulus TPA, saya langsung masuk Madrasah. Kalau Madrasah di
kampung saya berbeda dengan MI (Madrasah Ibtidaiyah) ataupun MTS dan MAN.
Setiap habis pulang sekolah umum, sekitar jam 2siang s/d 5sore anak-anak di
kampung saya biasa melanjutkannya dengan belajar agama islam. Yap seperti
pesantren pada umumnya juga dengan belajar kitab-kitab dari para ahli agama.
Pastinya ada tingkatan kelasnya, karena dimulai dari belajar kitab yang paling
mudah hingga kitab kuning. Sekarang ini, sebelum masuk Madrasah ini, setiap
calon murid harus sudah lulus dari TPA. Namun pada waktu dulu, karena belum
lulus TPA, saya masuk kelas 1A dimana muridnya belum lulus TPA sehingga
diajarkan baca tulis Alquran, semacam kelas ekstensi. Nah kelas 1B selanjutnya dikhususkan
buat yang sudah lulus TPA. Mata pelajaran yang diajarkan juga tentang agama
seperti Lughotul Arabiyah (Bahasa Arab), Fiqih, Tajwid, Tarikh (Sejarah Islam),
Hadis, Mukhafadah (Hafalan), Tauhid, Akhlaq/ Muamalat, Alquran, Nahwu, Sorof,
Pengetahuan NU, dll. Semakin tinggi tingkatan kelasnya maka semakin banyak yang
dipelajari dan ilmunya pasti semakin tinggi. Saya bersekolah Madrasah selama 5
tahun dari kelas 1A-1B-2-3-4. Saya mulai masuk Madrasah ketika kelas 2 SD. Saya
tidak melanjutkan ke kelas 5 dan 6 karena sibuk setelah masuk SMP karena
mengikuti banyak kegiatan dan pulang sore.
Pesantren kilat ato
istilah orang kampung menyebut "pasaran" ini diadakan di dua tempat
yaitu di Madrasah Bojong 1 setiap jam 5-7 pagi dan di Masjid Annur setiap jam
2-3.30 siang. Materi yang diajarkan di Madrasah adalah Kitab Kuning Al-Manikhus
Saniyah yang berisi wasiat seorang guru (Kyai) kepada muridnya dalam menjalani
keseimbangan hidup, disampaikan oleh Ustad Mukhlishin, Ustad Wahyudin, dan
Ustad Taufiq. Sedangkan di Masjid Annur membahas tentang kitab tafsir surat
Yasin oleh Ustad Wariri. Untungnya yang mengajar pesantren kilat saya adalah
ustadz-ustadz yang dulu mengajar saya di sekolah Madrasah jadi sangat familiar.
Ini dia beberapa ringkasan materi dari 2 kitab yang saya pelajari selama 1 bulan
selama pesantren kilat ini.
-------------------
TAFSIR SURAH YASIN
Surat yasin turun
sebagai wahyu dari Allah SWT karena orang-orang kafir Quraisy yang tidak mau
mengakui kenabian dari Nabi Muhammad SAW karena mereka memandang Nabi SAW
hanyalah seorang anak yatim yang diasuh oleh pamannya Abi Thalib yang merupakan
orang kafir, jadi mereka tidak percaya bahwa Nabi SAW adalah nabi umat Islam
utusan Allah SWT. Selain itu, Nabi SAW adalah orang yang tidak berilmu karena
tidak berpendidikan bahkan tidak bisa menulis dan membaca sehingga tidak
mungkin menjadi utusan Allah SAW. Allah SWT berfirman bahwa Nabi SAW tidak
perlu khawatir dengan kejadian yang menimpanya ini lalu menurunkan Surah
yasin. Surah Yasin yang merupakan surat Makiyah (diturunkan di Mekkah)
ini merupakan HATI-nya Alquran. Barang siapa yang membaca satu kali surat yasin
berarti 10x amalan membaca surat lain dalam Alquran. Allah sendiri membaca
Surah Thoha dan Surah Yasin sebelum menciptakan langit dan bumi. Barang siapa
yang hafal Surah Thoha dan Surah Yasin maka orang-orang tersebut akan beruntung
dan mendapatkan surga.
Kalau orang-orang di
kampung saya biasanya membaca surah Yasin untuk orang yang sedang sakaratul
maut maupun untuk mendoakan orang yang sudah meninggal. Ternyata, membaca surah
Yasin memang akan memperlancar sakaratul maut, dalam setiap huruf yang dibaca
akan turun 10 malaikat yang akan mendoakan dan meminta ampunan bagi orang yang
sedang sakaratul maut dan akan menyaksikan ketika mayit dimandikan dan
mengantarkan mayit sampai ke kuburan. Selain itu, membaca surat yasin kepada
mayit akan meringankan siksanya dari neraka, melapangkan kuburan yang sempit, dan
meluaskan pertamanan surga.
Orang yang sedang
takut/ gelisah jika membaca surah yasin maka Allah SWT akan menghilangkan
kekhawatirannya. Orang yang lapar jika membaca surah Yasin akan dikenyangkan
tanpa makanan, orang yang berhutang maka akan dibantu jalannya agar lunas
hutangnya, orang yang punya hajat/ keinginan maka akan dicukupkan keinginannya.
Orang yang membaca surah Yasin pada waktu Subuh akan dilindungi hingga sore
hari. Tempat membaca tafsir yasin akan dihilangkan dari musibah. Apabila surah
Yasin dibacakan pada tempat yang sedang mengalami wabah penyakit, musim
paceklik, ato pada saat perang akan diberi keselamatan, Subhanallah
Yap, mungkin cukup
sekian penjelasan tafsir surah Yasin-nya. Saya hanya bisa menjelaskan sejarah
dan fungsinya saja. Sebenarnya masih banyak pembahasan mengenai hari kiamat
hingga hisab di akhirat. Namun penjelasannya akan terlalu banyak jika saya
jelaskan disini. Mempelajari tafsir ini benar-benar membuat saya ngeri tentang
hari kiamat. Allahu Akbar.
-------------------
WASIAT
Seperti yang saya sedikit jelaskan diatas, kitab kedua yang saya pelajari adalah kitab Al-Manikhus Saniyyah. Kitab ini berisi wasiat seorang guru (kyai) kepada muridnya tentang bagaimana menjalani kehidupan. Poin utamanya adalah menghindari Nifaq (cinta dunia), tidak mengutamakan perkara mubah (ibadah yang bila dilakukan tidak mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa) dalam arti membuat perkara mubah ini seakan diniati menjadi ibadah, kemudian menghindari Riya' (sifat sombong. Saya sedikit tertinggal materi pada kitab ini karena baru mulai mengikuti materinya setelah beberapa hari dimulai.
Wasiat yang disampaikan
seorang guru kepada muridnya ini yang pertama adalah dalam mencari ilmu. Setiap
orang mempunyai akal yang bisa menjadi cahaya hati dan diperlukan ilmu untu
membedakan hal yang baik dan buruk. Jagalah dirimu dari api neraka dengan ilmu
dan iman (haha pas sekali dengan pendapat saya pada paragraf paling atas).
Proses orang dalam mencari ilmu harus siap hina/ prihatin agar hasilnya mulia.
Menjadi seseorang yang mencari ilmu harus memiliki kerendahan hati sebagai
modal utama karena kesombongan tidak akan membuat ilmu yang kita dapatkan
mendapat berkah. Ada 5 hal yang perlu dilakukan agar menjaga ilmu yang kita
peroleh:
Pertama, Kita harus berpuasa.
Puasa merupakan service/ perbaikan
hati dan jiwa sebagaimana mobil yang diservice beberapa kali dalam setahun agar
performanya normal kembali. Fasting is
about controlling your heart and soul, and also controlling your food. Disarankan
agar orang yang berpuasa supaya berbuka dengan makanan secukupnya yang sesuai
dengan syar'i dan standar kesehatan. Masih paham tentang jihad paling sulit di
dunia? Bukan jihad melawan Israel ato melawan penjajah namun jihad melawan hawa
nafsu. Memerangi hawa nafsu salah satunya adalah menyedikitkan makanan atau
makan secukupnya karena syahwat timbulnya dari sari-sari makanan (sperma adalah
hasil dari penyerapan sari-sari makanan yang telah diproses hingga berupa
nuthfah). Manusia jangan sampai dikendalikan oleh hawa nafsu, justru kita yang
harus mengendalikan hawa nafsu, salah satunya dilatih dengan berpuasa. Kunci
dunia adalah kenyang dan kunci akhirat adalah lapar. Lapar membuat manusia
merasa lemah dan selalu rendah diri di hadapan orang lain dan Tuhan.
Kedua adalah berdzikir.
Dzikir adalah amalan yang lebih baik daripada emas dan perak, bahkan jihad.
Dzikir memberikan cahaya pada hati kita sedangkan ilmu memberikan cahaya pada
akal pikiran kita. Maka dari itu kita harus menyinari hati dan pikiran dengan
ilmu dan dzikir. Jika hati kita bercahaya maka kita akan terjauh dari
sifat syaitan. Sebenarnya, syaitan itu bukan berwujud makhluk gaib semacam
pocong, kuntilanak, vampir atau semacamnya. Syaitan bukan makhluk berwujud
seram namun syaitan adalah sebuah sifat, sifat yang menimbilkan sifat jelek
dalam diri kita agar berperilaku buruk.
Ketiga adalah beribadah
pada malam hari atau terjaga di waktu malam hari, salah satunya adalah qiyamul
lail atau shalat tahajud. Shalat merupakan shalat yang paling utama setelah
shalat fardhu 5 waktu. Namun ibadah pada malam hari bukan hanya sebatas mengerjakan
shalat tahajud saja, namun bisa dilakukan juga dzikir panjang pada malam hari.
Ibadah pada malam hari menjadikan pikiran dan hati kita jernih karena pada
malam hari biasanya suasana menjadi sepi dan bisa membuat lebih khusyu' dalam
beribadah. Shalat malam adalah penebus dosa-dosa terdahulu.
Keempat adalah membaca
Alquran. Membaca Alquran dengan sepenuh hati akan membuat kita lama-lama
tertarik mempelajarinya lebih dalam, misal dari memperbaiki tajwidnya, membaca
terjemahan, hingga terinspirasi untuk berbuat sesuai ajaran Alquran.
Dan terakhir adalah
selalu menggunakan siwaq atau pembersih gigi yang berasal dari kayu siwaq. Pak
Ustad tidak menjelaskan dengan detail apa maksud dari menggunakan siwaq ini dan
manfaatnya karena dari kelima ibadah ini, hanya menggunakan siwaq yang bukan
merupakan ibadah langsung kepada Allah SWT seperti berpuasa, berdzikir, ibadah
malam, dan membaca Alquran. Mungkin dari anggapan saya bahwa siwaq mempunyai
kandungan tertentu yang membuat otak kita bisa mengingat dengan baik kali ya.
Wallahu a'lam.
Sebenarnya ada beberapa
topik lain dalam kitab ini, namun saya akan membahas tentang Istighfar.
Istighfar secara bahasa artinya memohon ampun kepada Allah SWT. Istighfar
memberikan solusi permasalahan karena biasanya ada juga permasalahan yang
terjadi pada hidup kita karena kita sering berbuat dosa. Sebenarnya ketika kita
berbuat dosa maka Malaikai Atid sebagai malaikat pencatat amalan buruk akan
menunggu 3 jam sebelum amalan buruk kita dicatat di buku catatan amal dengan
tujuan untuk menunggu penyesalan dan permohonan maaf atas perbuatan buruk yang
kita lakukan. Namun istighfar harus dibarengi dengan penyesalan dan pembuktian
bahwa kita menyesal. Kalau kita terus mengulanginya justru itu adalah bukti
kalau kita meremehkannya maka tidak terampuni. Jika istighfar selalu diucapkan
rutin setiap masuk waktu malam (Magrib) dan waktu fajar (Subuh) maka kita akan
diampuni dosa selama hari tersebut.
-------------------
Khikmah luar biasa yang saya dapatkan dari pesantren kilat ini adalah semakin paham tentang arti dari ibadah yang konsisten agar kita senantiasa beribadah kepada Allah setiap waktu bukan hanya karena sedang meminta sesuatu saja. Selain itu, setiap jenis ibadah harus dilakukan secara bertahap. Mungkin kita melakukan suatu ibadah karena bukan niat mencapai ridha, namun apabila dilakukan secara konsisten dan terus menerus insya Allah akan menjadi sebuah kebiasaan yang mendatangkan rahmat dan hidayah. Misalnya saja puasa sunah yang sering saya lakukan. Saya sudah terbiasa puasa sunah sejak tahun 2010 pada waktu tingkat kedua kuliah. Awalnya memang saya puasa karena ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT karena sedang masa labil remaja. Terkadang juga saya puasa karena ada sedikit niat ingin irit jajan, diet supaya kurus, nadzar, menginginkan sesuatu agar dimudahkan, ataupun sekedar ikut-kutan teman. Namun stelah 3-4 tahun ini saya merasakan bahwa ibadah puasa ini menjadi sebuah kebiasaan dan kebutuhan. Bisa dibilang gak asik kalo gak puasa. Setelah terbiasa puasa, saya mulai membiasakan dzikir setelah shalat walaupun awalnya memang masih berupan dzikir wirid yang pendek namun lama kelamaan juga kita akan memperoleh dzikir yang panjang dengan sendirinya. Dulu dimulai dengan dzikir pendek kurang dari 5 menit hingga lama kelamaan dzikir panjang hingga 20 menit. Sekarang juga saya masih melakukan dzikir 1x dalam sehari setelah salah satu shalat fardhu saja. Semoga sih saya bisa dzikir 5x dalam sehari setelah shalat fardhu, Amien. Melakukan ibadah adalah hal yang sulit karena harus menjalani syarat dan ketentuannya, maka dari itu kita harus melakukannya pelan-pelan. Begitu juga ketika mengajarkan ibadah kepada anak-anak maka harus diajarkan dengan pelan-pelan. Semoga juga saya bisa menjadikan ibadah lain sebagai rutinitas seperti membaca Alquran, shalat sunnah, dll. Ya, melakukan ibadah adalah sebuah proses, semuanya butuh waktu yang bisa mencapai bertahun-tahun agar mencapai ibadah yang teratur. Jangan hanya karena kita menginginkan sesuatu hal kemudian banyak ibadah dan berdoa namun setelah kita mencapainya dan tidak menginginkannya lagi lalu kita tidak berdoa dan beribadah lagi. Atau mungkin kita berpikir bahwa kunci surga adalah Lailahaillallah dan hanya bermodalkan itu saja tanpa ibadah lain dan terus menjalani maksiat maka hal itu mustahil. Lailahaillallah adalah kalimat kunci dalam melakukan ibadah selanjutnya karena Lailahaillallah adalah sebuah keyakinan yang mendorong kesadaran melakukan ibadah sebagai manusia ciptaan Tuhan.
Category About Me, Lectures, Motivation, Thought
Powered by Blogger.