Respect For People
0Saturday, November 5, 2011 by zidniezou
“Sesungguhnya Allah telah memberi wahyu kepada
Aku yang memerintahkan supaya kamu semua bersifat tawadduk (saling menghargai
dan menghormati orang lain) sehingga tidak ada seseorang pun merasa dirinya
megah (lebih bangga diri) dari orang lain dan tidak boleh seseorang itu
menzalimi dan melampaui batas terhadap orang lain.”
(Hadits Nabi Muhammad SAW, Riwayat Muslim).
Era
globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia yang menyebabkan dunia
semakin menyatu. Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi telah merangsang
perubahan hubungan antar bangsa yang tidak terbatas. Gobalisasi ekonomi
menyebabkan persaingan bisnis dalam berbagai industri. Tingkat persaingan yang
semakin ketat, perubahan selera konsumen, kemajuan teknologi, serta perubahan
sosial ekonomi yang memunculkan berbagai tantangan dan peluang dalam bisnis
(Suhartono, 2003). Kondisi tersebut menuntut suatu perusahaan untuk senantiasa
melakukan berbagai inovasi guna mengantisipasi adanya persaingan yang semakin
ketat. Kondisi tersebut juga menuntut perlunya optimalisasi kinerja
perusahaan, dengan karyawan sebagai garda depannya. Dengan kata lain, untuk
meningkatkan daya saing, komitmen dan etos kerja karyawan merupakan faktor
kunci keberhasilan perusahaan.
Faktor
yang menjadi penentu kinerja karyawan adalah etika kerja. Sebelum membahas lebih
jauh mengenai etika kerja, ada baiknya kita mengetahui pengertian etika
terlebih dahulu. Etika berasal dari kata etik dari bahasa Yunani dari kata ethos yang artinya karakter, watak
kesusilaan, dan adat atau lebih luasnya lagi berarti peraturan, tata kelakuan,
atau seperangkat nilai dan norma. Jadi, pengertian etika yaitu ajaran sopan
santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain.
Saat
ini etika menjadi suatu hal yang wajib dipraktekkan dalam dunia usaha dan telah
menjadi isu yang sentral dalam dunia bisnis maupun dalam dunia akademis
(Lozano, 1996). Bahkan pelajaran tentang etika bisnis telah menjadi pelajaran
wajib dalam sekolah-sekolah bisnis (Pizzolatto dan Sandra, 1996). Etika kerja adalah aturan normatif yang
mengandung sistem nilai dan prinsip moral yang merupakan pedoman bagi karyawan
dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dalam perusahaan.
Salah satu nilai yang perlu dijadikan pegangan hidup adalah saling menghargai antar sesama (Respect for People). Nenek moyang mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai. Pepatah jawa mengatakan Kalau kita mau dihargai dan di hormati orang lain maka kita harus terlebih dahulu menghargai dan menghormati orang lain. Jadi, sumber norma atau nilai ini adalah agama (hadits Nabi Muhammad SAW) dan adat istiadat. Saling menghargai antar sesama mencakup lingkungan keluarga, masyarakat, hingga lingkungan kerja. Kali ini, saya akan menjelaskan konteks respect for people dalam lingkup lingkungan pekerjaan saja yang mempunyai banyak tantangan dan peluang di masa depan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya diatas.
Dalam
lingkungan pekerjaan ke depan, saling menghormati dan menghargai antar karyawan
dalam perusahaan sangatlah penting. Respect
for People dalam konteks etikal yaitu memberikan penekanan dalam
memperlakukan manusia dengan penuh hormat sesuai dengan kearifan lokal budaya
Indonesia. Dalam dunia manajemen, dikenal istilah sumber daya manusia, yang
bersumber dari Barat.
Dalam
Seminar Pengembangan Wawasan Industri yang diadakan oleh Ikatan Mahasiswa
Teknik Industri UI pada tanggal 26
Februari 2011, pembicara seminar yaitu
Prof. Frans Mardi Hartanto menjelaskan konsep manajemen berpusat pada manusia.
Beliau ingin mengganti istilah tersebut dengan istilah/ konsep manusia yang
bersumber daya. Istilah yang disebut pertama cenderung memposisikan manusia
sebagai bagian dari faktor produksi atau sumber daya lain, sementara yang kedua
(manusia yang bersumber daya) lebih menempatkan manusia pada posisi terhormat
dan berpotensi dalam organisasi perusahaan. Inilah merupakan wujud dari Respect for People.
Dengan pemahaman baru ini, sudah saatnya pimpinan
perusahaan tidak memandang pekerja sebagai buruh yang dibayar. Mereka sudah
saatnya dipandang sebagai mitra kerja strategis. Sebagai mitra kerja, pekerja
merupakan ujung tombak keberlangsungan usaha.
Salah satu wujud respect for people
adalah keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan perusahaan.
Sekarang bukan hanya manajer atau direktur saja yang mempunyai kemampuan untuk
pengambilan keputusan karena bukan hanya manajer saja yang mempunyai pendapat
yang benar dalam mengambil keputusan. Menghargai perbedaan pendapat dalam
lingkungan kerja sangat diperlukan.
Jadi,
konsep Respect for People atau
menghargai manusia sangat penting diterapkan dalam lingkungan kerja.
Kepemimpinan yang ideal adalah kepemimpinan yang mengawal perilaku bisnisnya
dengan bingkai etika. Good ethic is good
business. Manajemen bisnis yang arif, aspiratif, dan etikal bukan saja
menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi, melainkan juga dapat menghasilkan
kinerja yang bermakna bagi semua pemangku kepentingan. Konsep ini berhasil
diterapkan oleh Toyota dalam prinsip Toyota
Way yaitu respect for people yang
mendorong insan Toyota untuk menjadi good citizen, menjadi warga yang
menghormati nilai-nilai masyarakat lokal. Hal ini juga menjadi kunci
keberhasilan Perusahaan Toyota menjadi perusahaan otomotif besar di dunia.
Category Thought
Powered by Blogger.